Perawatan paliatif merupakan dasar dari standar kesehatan tertinggi yang dapat dicapai dan merupakan komponen inti dari akses kesehatan universal. Meskipun penulis mengakui sifat interdisipliner yang melekat pada perawatan paliatif, namun perawat sering dibatasi untuk terlibat dalam peluang kepemimpinan karena batasan hierarkis, batasan ruang lingkup praktik, atau kurangnya pemahaman tentang pelatihan perawat paliatif. Artikel ini memberikan gambaran komprehensif berbasis bukti tentang bagaimana sistem kesehatan dan pemangku kepentingan dapat memaksimalkan peran perawat sebagai anggota penuh tim perawatan paliatif interdisipliner.
Saat ini, diperkirakan 28 juta orang perawat menyumbang 59% dari tenaga kesehatan internasional dan berkontribusi hingga 90% dari layanan kesehatan primer. Selain itu, telah banyak ditemukan bahwa perawat seringkali menjadi penyedia layanan kesehatan pertama atau satu-satunya yang tersedia. Oleh karena itu, para pemimpin sistem kesehatan, mitra interdisipliner, dan pembuat kebijakan harus mendukung perawat untuk berkontribusi penuh sesuai dengan pendidikan dan lisensi mereka untuk memberikan layanan perawatan paliatif berkualitas tinggi, sehingga dapat mengurangi penderitaan pasien.
Artikel ini telah diterbitkan dalam Journal of Pain and Symptom Management volume 63 edisi Februari tahun 2022. Selengkapnya https://drive.google.com/file/d/1vAR-U1K6O8mz-J5WOaaBQueW9vE2UQoh/view?usp=sharing